Searching...

Kesal, Peserta Konvensi UN Walk Out

22:35
Ilustrasi: suasana ujian nasional. (Foto: Kemendikbud)
JAKARTA - Konvensi Ujian Nasional (UN) yang berlangsung di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) diwarnai kericuhan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti menyatakan kekecewaannya atas Konvensi UN yang didesain oleh Kemendikbud. Padahal Retno berharap Konvensi UN ini adalah ajang evaluasi UN.

Dalam sesi tanya jawab, Retno pertama kali dengan tegas menyatakan protesnya kepada Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Mendikbud Mohammad Nuh. Dia menolak konvensi UN.

"Pra-Konvensi tampaknya sudah merumuskan hasil walaupun Konvensi UN belum dimulai. UN itu tidak patuh pada hukum dan tidak memenuhi delapan standar pendidikan," ujar Retno di Auditorium Gedung D (Dikti), Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Retno berharap tahun depan tidak ada UN. Menurutnya, sebagian besar masyarakat Indonesia juga tidak menyetujui adanya UN. Dia menegaskan, tanpa adanya UN tidak akan membuat pendidikan di Indonesia hancur.

"Banyak pertanyaan jika tidak ada UN bagaimana. Tidak apa-apa. Tanpa adanya UN, tidak akan membuat pendidikan di negeri ini hancur. Guru dan murid tidak akan menjadi bodoh, dan guru-guru pun tidak akan menjadi malas," ucapnya.

Dia memaparkan, UN hanya melibatkan guru enam mata pelajaran yang diujikan. Tetapi, guru-guru lain yang mengajar di luar mata pelajaran UN juga tidak bermalas-malasan. Penolakan Retno juga didasarkan fakta bahwa  pemerintah belum memenuhi delapan standar pendidikan.

"Bagaimana cara menilai anak-anak. Serahkan kepada daerah karena kondisi kita berbeda. Bagaimana mungkin delapan standar pendidikan itu belum dipenuhi pemerintah. Antara Jakarta dengan wilayah yang lain ibarat langit dan bumi, kok bisa-bisanya menyelenggarakan evaluasi yang sama," ungkapnya.

Retno menuntut, Konvensi UN menetapkan UN hanya sebagai pemetaan, bukan menentukan kelulusan. Selain itu, tiap daerah nanti bisa menyelenggarakan ujian sendiri. "Tergantung pada kondisi masing-masing provinsi," tuturnya.

Setelah menumpahkan kekesalannya, Retno langsung pergi sambil membagikan "buku hitam UN" kepada peserta Konvensi UN. Sementara itu, Mendikbud M Nuh yang menjadi sasaran kekesalan Retno pun tidak sempat memberikan tanggapan.

0 komentar:

Post a Comment

Mohon Saran dan Komentarnya