Searching...

Mengapa Komentar Spam Berbahaya dan Apa Solusinya?

22:24
Mungkin ini juga terjadi pada sobat semua, anda membaca sebuah artikel blog atau video di internet, kemudian bertemu dengan komentar-komentar sampah dan tidak relevan. Anda mungkin berpikir, ini apaan sih? Apa yang terlintas di benak anda, suka atau tidak suka?
Cara Menghadapi Komentar Spam Blog.

 Beberapa webmaster dan blogger menyalahgunakan fitur komentar tersebut dengan mengeksplotasi dan menanamkan keyword dan jutaan link untuk meningkatkan ranking organiknya. Apa faktanya?

Faktanya, komentar spam itu parah!

Komentar spam bisa diartikan serta diwujudkan dalam banyak bentuk dan cara. Jika dibahas tentu tidak cukup satu halaman ini berbicara. Akan tetapi, jika dibicarakan secara general, komentar spam berarti komentar yang tidak diharapkan, tidak berkaitan, serta tidak ditujukan untuk merespon atau mendiskusikan sebuah pembicaraan di dalam artikel/posting blog. Tujuannya hanyalah untuk meninggalkan "jejak", berpromosi tanpa cara yang layak, dan yang terakhir, untuk meninggalkan link spam (demi SEO, katanya). Spam secara umum memiliki tujuan yang hampir sama, tetapi melalui banyak media seperti email, facebook message, status, aplikasi, tweet (biasanya menggunakan via @ profil yang populer), SMS, dan banyak lagi. Tujuan utamanya untuk menggapai pelanggan secara untung-untungan dan ada (yang terparah) untuk membahayakan orang lain (phising, malware, virus, scam, dll).

Jadi, pada intinya, segala sesuatu dalam bentuk pesan yang dikirimkan tanpa otorisasi dan atau tidak diharapkan disebut sebagai SPAM.
Di Blog berplatform WordPress, saya dapat dengan mudah melakukan apapun karena pengaturan/settings serta penggunaan plugin adalah perkara mudah. Tapi di Blogger, sangat sulit. Misalnya, ketika kita mengkategorikan sebuah komentar sebagai spam, maka komentar berikutnya dari sumber yang sama tidak langsung teridentifikasi. Saya harus melakukan berulang-ulang hingga sistem penyaring spam Blogger "menyadari" ini. Sebaliknya, komentar bukan spam justru dimasukkan ke dalam spam secara otomatis!
Namun demikian, itu tidak menyurutkan niat saya untuk memerangi spam di blog ini. Menghabiskan waktu berjam-jam menghapus spam tiap harinya menurut saya jauh lebih baik daripada "memelihara" komentar spam. Apa alasannya? Komentar spam tidak hanya membuat situs anda menurun kualitasnya, tapi juga kepercayaan pembaca. 
Saya pernah mendapatkan komentar dari sobat Blogger mengenai komentar spam yang tidak dihapus dan mempertanyakan kejelian serta keseriusan saya dalam mengurus blog. Sebagai pembaca, dia merasa risih jika harus melihat komentar-komentar spam dimana dia seharusnya mempelajari komentar sebagai lanjutan dia membaca artikel di atasnya. Saya juga mendapat banyak email dari sobat-sobat Blogger yang dengan baik menyampaikan ada komentar spam di halaman posting blog saya. Ini terjadi ketika masa saya jarang mengupdate blog karena pekerjaan dunia offline yang menggunung. Ini sekaligus membuktikan bahwa pembaca pun juga tidak menghendaki komentar spam.
Sebagai pengalaman pribadi, saya pun membuktikan bahwa komentar spam memang (maaf) "menjijikkan". Sebagai surfer internet, saya sering bertandang ke blog-blog lain. Ketika selesai membaca, saya biasa scroll ke bawah untuk melihat komentar-komentar dan melihat kalau-kalau ada diskusi lanjutan yang menarik. Sayangnya, di beberapa artikel blog, saya sering menemui banyak spam, dan biasanya jika sudah terlanjur banyak, saya mengurungkan niat untuk memberikan komentar. 
Seketika juga, saya semakin merasa tidak percaya dengan identitas produk dan link situs yang diusung dalam komentar-komentar spam tersebut. Bisa jadi, sebenarnya produk itu tidak bersalah, tapi karena banyaknya "nama produk" itu muncul di berbagai komentar spam, tingkat kepercayaan saya makin menurun. Rupanya si spammer tidak menyadari, bahwa dengan caranya itu, tidak hanya dia saja yang reputasinya menurun, tapi juga produk yang dipromosikannya, meskipun dia cuma reseller atau promotor. Ini yang jarang dibicarakan dalam dunia internet marketing, meskipun sudah banyak case study dilakukan dan hasilnya demikian. Nah, tentu ini juga berlaku bagi anda yang mengusung nama blog.
(Saya harap anda belum bosan, karena kita akan masuk ke bagian pentingnya... hehe)

0 komentar:

Post a Comment

Mohon Saran dan Komentarnya