Menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga sangat penting dilakukan.
Tak hanya pria, wanita juga kerap melakukannya. Di samping membantu
dalam menjaga kesehatan, berolahraga juga diniatkan untuk membentuk
tubuh yang ideal. Tapi pada kenyataannya, ada salah satu olahraga paling
berbahaya untuk wanita, namun anehnya banyak juga yang menggemarinya.
Fakta yang mengejutkan, olahraga itu bukanlah jenis olahraga ekstrim seperti base jumping (melompat dari ketinggian), tombstoning (lompat ke dalam air dari atas tebing), atau bahkan extreme ironing (kegiatan yang ekstrim). Tapi “Cheerleading”.
Pasti Anda sedikit mengerutkan dahi, “Lho, kok?”
Menurut Huffington Post, 66% dari cedera olahraga yang dialami oleh wanita Amerika Serikat disebabkan oleh cheerleading. Alasannya, kegiatan cheers identik dengan berbagai atraksi dan formasi, bahkan hingga melompat–lompat.
“Statistik yang diterbitkan dalam Journal of Pediatrics mengungkapkan, cheerleading adalah olahraga yang paling banyak menyebabkan cedera serius bagi perempuan Amerika Serikat,” tulis Jezebel.com.
“Terhitung dari tahun 1980 hingga 2007, kunjungan ke ER (UGD kalau di
Indonesia) untuk pemandu sorak yang terluka lebih dari lima kali lipat,
yaitu dari sekitar 5.000 menjadi lebih dari 26.000. Menurut data,
sebagian besar cedera dialami oleh mereka yang berada di bawah saat
formasi,” tulis Jezebel lagi”
Tidak hanya itu, situs berita Telegraph juga menambahkan,
“Total ada 110 cedera kepala dan tulang, sehingga menghasilkan cedera
otak yang permanen, kelumpuhan, hingga kematian dalam tiga dekade
terakhir. Cedera lainnya adalah serangan jantung dan stroke.”
Tapi menganggap cheerleading sebagai
olahraga paling berbahaya untuk wanita karena beberapa fakta di atas
mungkin tidak bisa dibenarkan juga. Pasalnya, jumlah anggota cheers untuk wanita dalam satu negara berbeda–beda. Tak hanya itu, tiap negara juga mungkin punya penyebab cederanya masing–masing.
Salah satu yang kontra dengan pernyataan ‘cheerleading merupakan olahraga paling berbahaya untuk wanita’ adalah Derek Kent, Development Director British
Cheerleading Association (BCA). “Saya tidak mengatakan apakah pendapat
mereka benar, tapi saya tidak tahu apakah harus percaya?” ucap Derek.
“Kami melakukan pelatihan keselamatan untuk semua pelatih [cheers], dan mereka tidak diizinkan untuk mengajar sampai mereka memiliki itu,” terang Derek lagi.
Lantas, bagaimana menurut Anda?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Mohon Saran dan Komentarnya