Hari ini, sembilan tahun lalu atau tepatnya pada 16 Oktober 2004, bintang sepakbola yang dipuja-puja sekarang, Lionel Messi, untuk kali pertama diberi kesempatan melakoni debut di La Liga melawan rival sekota, Espanyol.
Adalah Frank Rijkaart, entrenador Blaugrana ketika itu yang memberi Messi muda kepercayaan unjuk gigi di usia yang baru 17 tahun 114 hari, menjadi pemain termuda ketiga yang main untuk Barca atau pemain termuda yang tampil di La Liga, meski akhirnya dipecahkan Bojan Krkic pada September 2007.
Siapa sangka, Messi bisa menjadi pemain besar seperti sekarang dalam kurun waktu sembilan tahun. La Pulga - sebutan Messi - bahkan disebut-sebut sebagai suksesor legenda hidup Argentina, Diego Maradona, setelah sebelumnya beberapa nama sempat dibandingkan dengan pemain yang terkenal dengan 'gol tangan Tuhan'. Sebut saja Ariel Ortega, Carlos Marinelli, Andres D'Alessandro dan Javier Saviola.
"Saya tak pernah lupa dengan fakta bahwa dia [Rijkaard] yang membuka karier saya, dia memiliki kepercayaan terhadap saya ketika saya baru 16 atau 17 tahun," ujar Messi terhadap mantan pelatihnya yang berkebangsaan Belanda.
Barcelona pertama kali menemukan bakat Messi dari Newell's Old Boys ketika usianya 13 tahun. Ketika itu, Messi kecil didiagnosa defisiensi hormon pertumbuhan. River Plate sebenarnya juga terpikat bakat Messi, tapi mereka dan Newell's Old Boys tak mampu membiayai kebutuhan La Pulga sebesar £500 per bulan untuk menangani defisiensi pertumbuhannya. Barcelona datang dan bersedia membayar semua biaya yang diperlukan sejak dia hijrah ke Spanyol.
Setelah diboyong ke Barcelona junior, klub sempat ingin melepasnya pada 2003 akibat masalah finansial, tapi pelatih meyakinkan manajemen untuk mempertahankannya. Keputusan klub tidak sia-sia, karena sejak tak lama kemudian Rijkaard memberinya kesempatan tampil bersama tim senior di laga persahabatan kontra Porto, 16 November 2003, saat usianya 16 tahun 145 hari.
Saya
tak pernah lupa dengan fakta bahwa dia yang membuka karier saya, dia
memiliki kepercayaan terjadap saya yang ketika itu baru berusia 16 atau
17 tahun
- Lionel Messi
|
Rekening gol La Pulga terus bertambah sejak saat itu, reputasinya naik signifikan dan Messi menghipnotis dunia di laga El Clasico kontra Real Madrid yang digelar di Camp Nou musim 2006/07, ketika mencetak hat-trick untuk sepuluh permain Blaugrana untuk memaksa hasil imbang 3-3. Barca tiga kali tertinggal di laga tersebut, tapi pemain muda Argentina selalu berhasil menyeimbangkan skor, termasuk saat injury time yang menjadikannya pemain pertama sejak Ivan Zamorano (Madrid) mengepak treble dalam duel tensi tinggi antara dua klub bermusuhan.
Messi juga tampil impresif di level internasional. Pada 2006, menjadi pemain termuda Argentina yang tampil di Piala Dunia dan menyabet pemain muda terbaik di Copa America 2007. Tak heran, jika sang legenda hidup Albiceleste Maradona mengukuhkan Messi sebagai "suksesor saya".
0 komentar:
Post a Comment
Mohon Saran dan Komentarnya